rangkuman pengetahuan, resensi buku, dan opini

11 February 2012

Berbagi dan Dibayar

Selama ini yang terjadi setiap contributor konten hanya dimanfaatkan oleh korporat. Misalnya saja para kompasianer yang hanya dipakai untuk mengatrol traffic kompas.com. Saya pernah menulis di sana dan saya merasa rugi secara finansial. Perbandingan antara yang diterima sebagai kontributor tidak sebanding dengan traffic yang diperoleh kompas. Pemilik kompas.com-lah yang mendapatkan keuntungan dari para pengiklan yang memasang iklan mereka di situs utama.  

Contoh kasus lain, Wikipedia, meskipun menghasilkan berjuta-juta artikel tetapi situs ini tidak memberikan keuntungan financial langsung bagi kontributornya. Ini bisa dimaklumi sebab ensiklopedia online ini nirlaba. Tapi karena masalah inilah banyak pengguna wikipedia yang tak punya keikhlasan berbagi pengetahuan enggan berkontribusi di sana. Yang lebih utama bahwa sebuah sistem yang murni sosial seperti wikipedia terkadang justru akan termakan oleh dirinya sendiri. Berjuta-juta konten dari kontributor tayang tanpa pengendalian sehingga membuat situs ini terkadang diragukan kredibilitasnya. Meskipun dalam hasil pencarian di google berada di page rank pertama, tapi itu bukan berarti bahwa wikipedia diakses oleh netter.  

Aneahira.com contoh kasus lain, situs ini membayar kontributornya dengan tawaran menarik dengan pilihan content lebih mirip Wikipedia. Namun sayangnya keuntungan bagi contributor conten ini pun sifatnya sementara karena situs ini murni menerapkan sistem bisnis kapitalis. Aneahira tentu akan berhenti membayar dengan banyak jika: jika modal mereka habis, jika mereka tak cukup meraih laba, jika image sebagai multilevel marketing online itu masih melekat pada situs ini. 

Semua sistem di atas sebenarnya merugikan bagi para kontributor konten. Para buruh tulis ini, jika mau dikatakan demikian, terus terserap oleh kekuatan modal. Di hadapan pemilik modal mereka sama sekali  tak memiliki nilai tawar sedikitpun. Mereka membayar dengan murah konten yang mereka beli dari contributor konten. Bahkan terkadang mereka tak perlu mengeluarkan sepeser pun untuk mendapatkan konten sebagaimana dilakukan Youtube. Padahal sebagaimana diketahui konten tersebut bersifat mengabadi sepanjang situs tidak ditutup atau kiamat internet. Dan dari konten itulah pundi-pundi uang mereka berasal. Saya pikir sistem ini sama sekali tidak fair.

Karena masalah ini saya kadang berpikir adakah web yang menyediakan tempat bagi para kontibutor sekaligus memberikan keuntungan finansial bagi mereka? Tidak hanya itu para kontributor itu juga sekaligus menjadi pemilik web tersebut. Sebagai gambarannya, kompasiana yang dimiliki kompasianer dan bukan dimiliki kompas. Pendapatan iklan yang didapat dari web tersebut (laba) akan dibagi sesuai tingkatan jasa para kompasianer. Pendek kata, ada semacam  profit sharing yang adil.

Saya sedang memimpikannya dan mengajak Anda semua untuk membuatnya. 




Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Berbagi dan Dibayar

  • Kamus Sejarah Agama Islam: Belajar Sejarah Islam Lebih Mudah Islam dengan segala isinya, bagi saya, selalu menarik untuk dikaji dan dipelajari. Terutama bagi saya yang menyukai sejarah, buku sejarah Islam selalu menggoda untuk di ...
  • Bisnis e-book di Indonesia "E-book ngga laris di sini (Indonesia)" kata Komandan sore itu sebelum pandangannya tertuju pada jalanan Jakarta. Saya belum puas dengan jawabannya. Kepala masih thuin ...
  • e-book Gratis di Indonesia Bisa dibilang hingga kini idustri buku cetak Indonesia belum tergoyahkan oleh munculnya ebook. Berbeda dengan di Amerika Serikat, amazone ternyata berhasil menggeser p ...
  • Usman-Harun dan Nasionalisme di Laut Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 ...
  • Sejarah Menurut Para Jin Saya tertarik begitu pertama kali menyaksikan acara "sisi lain sejarah" di salah satu televisi swasta. Ketertarikan saya terlebih karena acara ini mencoba menguak ...

2 komentar:

Buku Bekas said...

Kalau untuk penulis mendingan Blogger saja, nah bisa kok dikasih/disewakan domain kok ( ga sampe 100 rb), atau hosting sendiri tidak 200 rb juga sudah jadi.

Unknown said...

ah iya, betul itu katanya @Buku Bekas