Selama ini yang terjadi setiap contributor konten hanya dimanfaatkan oleh korporat. Misalnya saja para kompasianer yang hanya dipakai untuk mengatrol traffic kompas.com. Saya pernah menulis di sana dan saya merasa rugi secara finansial. Perbandingan antara yang diterima sebagai kontributor tidak sebanding dengan traffic yang diperoleh kompas. Pemilik kompas.com-lah yang mendapatkan keuntungan dari para pengiklan yang memasang iklan mereka di situs utama.

Aneahira.com contoh kasus lain, situs ini membayar kontributornya dengan tawaran menarik dengan pilihan content lebih mirip Wikipedia. Namun sayangnya keuntungan bagi contributor conten ini pun sifatnya sementara karena situs ini murni menerapkan sistem bisnis kapitalis. Aneahira tentu akan berhenti membayar dengan banyak jika: jika modal mereka habis, jika mereka tak cukup meraih laba, jika image sebagai multilevel marketing online itu masih melekat pada situs ini.
Semua sistem di atas sebenarnya merugikan bagi para kontributor konten. Para buruh tulis ini, jika mau dikatakan demikian, terus terserap oleh kekuatan modal. Di hadapan pemilik modal mereka sama sekali tak memiliki nilai tawar sedikitpun. Mereka membayar dengan murah konten yang mereka beli dari contributor konten. Bahkan terkadang mereka tak perlu mengeluarkan sepeser pun untuk mendapatkan konten sebagaimana dilakukan Youtube. Padahal sebagaimana diketahui konten tersebut bersifat mengabadi sepanjang situs tidak ditutup atau kiamat internet. Dan dari konten itulah pundi-pundi uang mereka berasal. Saya pikir sistem ini sama sekali tidak fair.
Karena masalah ini saya kadang berpikir adakah web yang menyediakan tempat bagi para kontibutor sekaligus memberikan keuntungan finansial bagi mereka? Tidak hanya itu para kontributor itu juga sekaligus menjadi pemilik web tersebut. Sebagai gambarannya, kompasiana yang dimiliki kompasianer dan bukan dimiliki kompas. Pendapatan iklan yang didapat dari web tersebut (laba) akan dibagi sesuai tingkatan jasa para kompasianer. Pendek kata, ada semacam profit sharing yang adil.
Saya sedang memimpikannya dan mengajak Anda semua untuk membuatnya.
2 komentar:
Kalau untuk penulis mendingan Blogger saja, nah bisa kok dikasih/disewakan domain kok ( ga sampe 100 rb), atau hosting sendiri tidak 200 rb juga sudah jadi.
ah iya, betul itu katanya @Buku Bekas
Post a Comment