rangkuman pengetahuan, resensi buku, dan opini

14 November 2014

Tips Menjadi Penutur Cerita

Storytelling atau cerita tutur adalah salah satu metode pembelajaran tertua di dunia. Dalam peradaban manusia tradisi lisan ini mengawali pembelajaran berupa teks atau tulisan. Sepanjang sejarah manusia, cerita tutur membentuk karakter dan imajinasi anak-anak. Dunia anak yang imajinatif sangat efektif apabila digunakan dalam penyampaian nilai-nilai moral.
Selain memberikan efek “senang”, cerita tutur atau storytelling bermanfaat dalam meningkatkan kreatifitas dan imajinasi anak-anak. Bisa jadi menambah wawasan apabila kisah yang disampaikan berasal dari negeri atau budaya-budaya lain. Cerita tutur juga akan meningkatkan kemampuan berbahasa, mendengar, dan berkomunikasi yang baik pada anak-ana. Setidaknya mereka akan memiliki kemampuan konseptual dan kecerdasan emosional. Di sisi lain, cerita tutur juga menjadi metode relaksasi dan keakraban emosi antara penutur dan pendengar, dalam hal ini guru dan siswa.
Berikut ini adalah tips dan trik dalam menyampaikan cerita tutur atau storytelling pada anak-anak:
Ciptakan Suasana Nyaman Saat Bercerita
Tentukan tempat yang tenang yang memberikan kenyamanan bagi anak-anak. Tempat tersebut bisa di taman, halaman, atau tempat yang memberikan suasana menyenangkan bagi anak-anak. Biasanya tempat-tempat baru yang jarang dikunjungi memberikan suasana
segar bagi para pendengar cerita. 

Pastikan juga bahwa anak-anak sedang memiliki waktu luang untuk mendengar cerita. Mereka akan berkonsentrasi pada cerita yang disampaikan apabila pikiran mereka tidak memikirkan kegiatan lain. Waktu yang paling sesuai adalah ketika sore hari dan cuaca cerah.

Minta anak-anak untuk duduk nyaman di depan Anda. Caranya dengan membentuk setengah lingkaran. Tatap mata mereka satu persatu untuk menunjukkan perhatian Anda kepada mereka.  Ingat, Anda adalah pusat dari perhatian mereka.

Katakan, "tunggu", "sabar" kepada anak-anak yang menyela saat Anda bercerita. Tujuannya supaya cerita bisa tuntas sampai akhir cerita. Bagaimanapun Anda adalah penentu alur cerita. 

Perhatikan Intonasi, Pilihan Kata, dan Suara Dalam Bercerita

Saat bercerita pada anak-anak pilihlah kata-kata yang sederhana, yang mudah dimengerti oleh mereka. Pastikan juga bahwa anak-anak, bisa mendengar dengan jelas suara Anda. Berikan penekanan suara pada saat cerita sampai pada babak yang dramatis. Rendahkan suara pada saat menceritakan hal-hal yang menyedihkan. Intinya, tinggi rendah suara disesuaikan dengan suasana cerita. Jika memungkinkan, sesekali, ajak anak untuk menirukan suara Anda. Seperti misalnya ketika menceritakan bunyi balon meletus, “duarrr”!

Perhatikan Ekspresi Wajah

Untuk bisa mengekspresikan cerita dengan mimik wajah Anda, Anda harus pahami dulu apa yang akan diceritakan.  Satu hal yang diingat bahwa cerita pendek untuk anak-anak kecil, kisah yang lebih panjang diperuntukan yang lebih besar. Dengan demikian, ekspresi wajah Anda saat bercerita menjadi lebih natural. Ingat, kurangi ekspresi yang berlebihan. Hal ini akan membuat anak-anak tidak tertarik. Sebaliknya pengekspresian yang natural dan pas membuat para pendengar cerita larut dalam cerita.

Tentukan Timing yang Tepat Saat Bercerita

Tentukan jeda saat bercerita di saat yang tepat. Buat anak-anak penasaran dengan cerita Anda ketika tiba-tiba Anda berhenti bercerita sejenak. Ubah kecepatan alur cerita ketika anak-anak mulai jenuh. Berikan pula penekanan yang bervariasi seperti tegang, santai, dan sedih, atau tertawa sesuaikan dengan waktu. Tertawalah bersama mereka pada saat menceritakan kisah lucu.

Cara Mengakhiri Cerita

Hindari untuk membahas klimaks cerita, Biarkan anak-anak menikmati cerita itu, cukup satu cerita saja dalam satu waktu. Yakinlah bahwa anak-anak mampu menyimpulkan sendiri. Apabila bukan pada saat cerita disampaikan, suatu saat kelak mereka akan menemukan hikmah cerita itu. Di saat cerita sampai akhir, percepat cerita. Lalu berhenti.
  
Sumber: buku Sekolah yang Menyenangkan, Kreatif Mengajar dan Pengembangan Karakter Siswa karya  Anna Farida. 

Identitas Buku:
Judul: Sekolah yang Menyenangkan, Kreatif Mengajar dan Pengembangan Karakter Siswa
Pengarang: Anna Farida. Suhud Rois, dan Edi S. Ahmad
Tahun Terbit: 1Julli 2012
Bahasa: Indonesia
Genre: Pendidikan

ISBN: 978-602-8394-46-8




Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Tips Menjadi Penutur Cerita

0 komentar: