Sebuah tantangan
buat saya ketika harus meresensi sebuah kamus. Apalagi kamus fisika, bidang
keilmuan yang kurang saya pahami. Nilai fisika saya waktu SMA tidak pernah
lebih dari angka 6. Buruk sekali.
Ini karena saya
kurang begitu paham dengan konsep-konsep dasar fisika. Selain itu mungkin
karena ada beberapa guru di jaman SMP dan SMA dulu yang bagi saya tidak ramah
pembelajaran. Saya tegang ketika mendapatkan pelajarannya. Karena yang terekam
di otak saya adalah rumus, rumus, rumus, dan rumus. Serasa mau meledak otak
saya.
Itu apologi
saya, sebab nyatanya ada setidaknya separuh siswa lain nyatanya nilai mereka di
atas 7. Jika dibandingkan dengan mereka terasa sekali saya ini bodoh. Dan karena
itu saya phobia dengan fisika. Sebab saya merasa tak esksis. Karena itu pula
saya memilih ilmu sosial, di situlah saya merasa ada, merasa tertarik.
Bahkan setelah
membaca Kamus Fisika ini tidak serta
merta saya paham fisika. Tetap saja gebleg.
Otak saya terlalu lelet untuk memahaminya. Pendek kata, buku ini memang
bukan diperuntukan bagi orang macam saya. Sebab itu pula saya percaya, buku
akan mencari para pemeluknya sendiri-sendiri.
Di luar sana, di
sekolah-sekolah, di kampus-kampus tentu banyak orang yang membutuhkan kamus
fisika. Mungkin sekali untuk kebutuhan praktis mengingat kembali
istilah-istilah dalam fisika yang terlupa. Sebab di buku ini memuat istilah,
rumus, dan penemuan dalam fisika dari A sampai Z.
Lengkap? Saya katakan,
lengkap. Lengkap atau tidak bisa diukur jika sebelumnya melalui proses
perbandingan dengan buku serupa. Karena saya belum membandingkan dengan kamus
lain, saya katakan Kamus Fisika karanganHermawan Aksan ini lengkap.
Saya percaya
jika pemahaman atas dasar-dasar fisika (mulai dari istilah hingga penemuan) ini
akan sangat membantu mereka yang tertarik pada keilmuan fisika.
Yang saya ingat dari fisika adalah
istilah jarak. Jarak, kata fisikawan, adalah angka yang menunjukkan seberapa
jauh suatu benda berubah posisi melalui suatu lintasan tertentu. Lebih lanjut
ilmu fisika menjelaskan, dalam pengertian sehari-hari, jarak dapat berupa
estimasi jarak fisik dari dua buah posisi berdasarkan kriteria tertentu.
Salah kriteria itu adalah titik acuan. Kita bisa mengatakan bahwa jarak antara pusar dan selangkangan adalah 1 (satu) jengkal dengan kriteria pusar sebagai acuan. Oleh sebab itu acuan menjadi penting dalam mengetahui jarak.
Satu kriteria lagi untuk memahami jarak adalah dimensi. Sesuatu bisa terukur jika "sesuatu" itu berada dan dalam dimensi. Jika dalam pengertian sederhana dimensi adalah ruang-waktu, maka benda atau mahkluk yang kita kenal selama ini tak luput darinya. Oleh sebab itu, barangkali, tuhan itu terbebas dari ruang-waktu atau justru "ia" sendiri adalah ruang-waktu itu? entahlah...
Tapi yang pasti titik acuan menentukan kedudukan. Saya bisa mengatakan bahwa gelas kopi ini di kanan setelah lebih dulu saya tentukan bahwa acuannya adalah tubuh saya. Orang bisa mengatakan bahwa gelas kopi ini di sebelah kiri, sebab ia punya titik acuan yang berbeda. Inilah menariknya fisika, ia tak berbicara mengenai definisi tapi kriteria.
Lantas pertanyaan lanjut, "jika hati saya bergerak ke hatimu berapa besar perpindahan yang saya lakukan?"
Salah kriteria itu adalah titik acuan. Kita bisa mengatakan bahwa jarak antara pusar dan selangkangan adalah 1 (satu) jengkal dengan kriteria pusar sebagai acuan. Oleh sebab itu acuan menjadi penting dalam mengetahui jarak.
Satu kriteria lagi untuk memahami jarak adalah dimensi. Sesuatu bisa terukur jika "sesuatu" itu berada dan dalam dimensi. Jika dalam pengertian sederhana dimensi adalah ruang-waktu, maka benda atau mahkluk yang kita kenal selama ini tak luput darinya. Oleh sebab itu, barangkali, tuhan itu terbebas dari ruang-waktu atau justru "ia" sendiri adalah ruang-waktu itu? entahlah...
Tapi yang pasti titik acuan menentukan kedudukan. Saya bisa mengatakan bahwa gelas kopi ini di kanan setelah lebih dulu saya tentukan bahwa acuannya adalah tubuh saya. Orang bisa mengatakan bahwa gelas kopi ini di sebelah kiri, sebab ia punya titik acuan yang berbeda. Inilah menariknya fisika, ia tak berbicara mengenai definisi tapi kriteria.
Lantas pertanyaan lanjut, "jika hati saya bergerak ke hatimu berapa besar perpindahan yang saya lakukan?"
Sebab bagi saya, jarak menawarkan rindu. :P
0 komentar:
Post a Comment