rangkuman pengetahuan, resensi buku, dan opini

12 November 2014

Kamus Fisika Lengkap: Tentang Jarak yang Tawarkan Rindu

Sebuah tantangan buat saya ketika harus meresensi sebuah kamus. Apalagi kamus fisika, bidang keilmuan yang kurang saya pahami. Nilai fisika saya waktu SMA tidak pernah lebih dari angka 6. Buruk sekali.

Ini karena saya kurang begitu paham dengan konsep-konsep dasar fisika. Selain itu mungkin karena ada beberapa guru di jaman SMP dan SMA dulu yang bagi saya tidak ramah pembelajaran. Saya tegang ketika mendapatkan pelajarannya. Karena yang terekam di otak saya adalah rumus, rumus, rumus, dan rumus. Serasa mau meledak otak saya.

Itu apologi saya, sebab nyatanya ada setidaknya separuh siswa lain nyatanya nilai mereka di atas 7. Jika dibandingkan dengan mereka terasa sekali saya ini bodoh. Dan karena itu saya phobia dengan fisika. Sebab saya merasa tak esksis. Karena itu pula saya memilih ilmu sosial, di situlah saya merasa ada, merasa tertarik.


Bahkan setelah membaca Kamus Fisika ini tidak serta merta saya paham fisika. Tetap saja gebleg. Otak saya terlalu lelet untuk memahaminya. Pendek kata, buku ini memang bukan diperuntukan bagi orang macam saya. Sebab itu pula saya percaya, buku akan mencari para pemeluknya sendiri-sendiri.  

Di luar sana, di sekolah-sekolah, di kampus-kampus tentu banyak orang yang membutuhkan kamus fisika. Mungkin sekali untuk kebutuhan praktis mengingat kembali istilah-istilah dalam fisika yang terlupa. Sebab di buku ini memuat istilah, rumus, dan penemuan dalam fisika dari A sampai Z.

Lengkap? Saya katakan, lengkap. Lengkap atau tidak bisa diukur jika sebelumnya melalui proses perbandingan dengan buku serupa. Karena saya belum membandingkan dengan kamus lain, saya katakan Kamus Fisika karanganHermawan Aksan ini lengkap.

Saya percaya jika pemahaman atas dasar-dasar fisika (mulai dari istilah hingga penemuan) ini akan sangat membantu mereka yang tertarik pada keilmuan fisika.

Yang saya ingat dari fisika adalah istilah jarak. Jarak, kata fisikawan, adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda berubah posisi melalui suatu lintasan tertentu. Lebih lanjut ilmu fisika menjelaskan, dalam pengertian sehari-hari, jarak dapat berupa estimasi jarak fisik dari dua buah posisi berdasarkan kriteria tertentu.

Salah kriteria itu adalah titik acuan. Kita bisa mengatakan bahwa jarak antara pusar dan selangkangan adalah 1 (satu) jengkal dengan kriteria pusar sebagai acuan. Oleh sebab itu acuan menjadi penting dalam mengetahui jarak. 

Satu kriteria lagi untuk memahami jarak adalah dimensi. Sesuatu bisa terukur jika "sesuatu" itu berada dan dalam dimensi. Jika dalam pengertian sederhana dimensi adalah ruang-waktu, maka benda atau mahkluk yang kita kenal selama ini tak luput darinya. Oleh sebab itu, barangkali, tuhan itu terbebas dari ruang-waktu atau justru "ia" sendiri adalah ruang-waktu itu? entahlah...

Tapi yang pasti titik acuan menentukan kedudukan. Saya bisa mengatakan bahwa gelas kopi ini di kanan setelah lebih dulu saya tentukan bahwa acuannya adalah tubuh saya. Orang bisa mengatakan bahwa gelas kopi ini di sebelah kiri, sebab ia punya titik acuan yang berbeda. Inilah menariknya fisika, ia tak berbicara mengenai definisi tapi kriteria.

Lantas pertanyaan lanjut, "jika hati saya bergerak ke hatimu berapa besar perpindahan yang saya lakukan?"

Sebab bagi saya, jarak menawarkan rindu. :P









Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Kamus Fisika Lengkap: Tentang Jarak yang Tawarkan Rindu

0 komentar: