rangkuman pengetahuan, resensi buku, dan opini

27 October 2014

Pendidikan Karakter Melalui Cerita-cerita Inspiratif

Dalam buku Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini Hermawan tidak sekadar memberi nasehat atau melarang ini dan itu. Ia lebih banyak mengungkapkan cerita-cerita yang inspiratif untuk dipakai sebagai contoh tentang pembentukan karakter di lingkungan sekolah, keluarga, maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa dan alur cerita yang digunakan Hermawan juga bervariasi.


Apa kaitan bertakwa dengan lempar kodok? Apa kaitan Kotak iuaran dengan kejujuran? Lalu apa hubungan antara tolensi dengan jam kosong? Hanya Hermawan Aksan yang bisa menjawab.

Melalui buku Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa: Takwa, Jujur, dan Toleran 1, Hermawan Aksan, wartawan cum penulis buku memaparkan pelbagai kisah inspiratif berkaitan dengan pembangunan karakter. Buku ini memuat setidaknya 18 nilai karakter yang disesuaikan dengan kurikulum 2013.

Dalam bukunya ini Hermawan tidak sekadar memberi nasehat atau melarang ini dan itu. Ia lebih banyak mengungkapkan cerita-cerita yang inspiratif untuk dipakai sebagai contoh tentang pembentukan karakter di lingkungan sekolah,keluarga, maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa dan alur cerita yang digunakan Hermawan juga bervariasi.

Sebagai contoh dalam cerita “Menahan Amarah”, Hermawan menceritakan guru di sekolah yang terkenal penyabar ketika menghadapi muridnya yang bandel. Ada muridnya yang membuat pesawat kertas dan melemparkannya sehingga membuat suasana kelas gaduh. Guru mana pun akan marah menghadapi situasi tersebut. Namun dalam cerita Hermawan, guru itu tidak marah. Ia menginginkan kelas tetap berlanjut tapi di akhir pelajaran si murid bandel itu diminta datang ke ruang guru. Entah apa yang dilakukan si guru, Hermawan tidak menjelaskan lebih lanjut. Tapi pikiran kita bisa menebak-nebak kira-kira apa yang akan dilakukan si guru penyabar itu.

Di sisi lain, pikiran pembaca diajak untuk menemukan kembali makna “kesabaran”. Apakah kesabaran itu hanya cukup menahan marah? Apakah marah itu bijaksana? Apakah yang semestinya dilakukan seseorang ketika menghadapi situasi di mana sebenarnya orang tersebut berhak marah?

Ada ceriita-cerita yang salin berkesinambungan dalam buku ini. Tapi ada pula cerita yang berdiri sendiri. Namun secara umum dalam buku ini cerita-cerita yang diungkapkan Hermawan mengundang banyak topik-topik yang menarik untuk didiskusikan. Dengan gaya bertutur macam itu, buku ini memang bersesuaian dengan kurikulum 2013 yang menekankan aspek inquiry bagik untuk guru maupun murid. Dengan demikian, cerita dalam buku ini bisa menjadi bahan diskusi yang inspiratif di dalam pembelajaran di kelas.
Perlu diketahui bahwa buku ini terbagi atas 3 bab utama dan sub bab yang berisi cerita, antara lain:
Bertakwa:
  • Menolong Menyeberang
  • Mengembangkan Ketakwaan
  • Berdoa
  • Menuntut Ilmu
  • Mohon Ampun
  • Menahan Amarah
  • Hari Besar
  • Belajar dan Berdoa
  • Lempar Kodok

Jujur:
  • Membawa Keselamatan
  • Membawa Kemujuran
  • Larangan Menyontek
  • Tetap Ketahuan
  • Kantin Kejujuran
  • Surat Pengaduan
  • Soleh yang Saleh
  • Kotak Iuran


Toleransi:
  • Menjujung Toleransi
  • Kelompok yang Berbeda
  • Toleransi Beragama
  • Pelayanan Khusus
  • Jam Kosong
  • Berebut Menonton TV
  • Menghargai Perbedaan Pendapat


Sekiranya buku ini menjadi contoh model pembelajaran dalam pendidikan karakter. Sebagaimana diketahui pendidikan karakter saat ini sedang ditekankan dalam dunia pendidikan kita. Kehadiran buku ini dalam dunia pendidikan menemukan momentum yang pas ketika negara berniat merevolusi mental para warganya.

Oleh karena itu , kiranya, buku ini tepat jika kemudian ada di perpustakaan sekolah-sekolah untuk menjadi bahan ajar pendidikan karakter. Sebab dalam buku ini cerita-cerita yang dikemukakan tidak melulu berfokus pada larangan dan nasehat untuk para siswa tetapi juga untuk para guru.  Model pembelajaran yang ditekankan dalam bentuk cerita berlangsung dua arah yakni relasi antara guru dan peserta didik.

Selain Buku ini juga tepat jika hadir di rumah untuk menjadi bahan kajian diskusi sederhana antara orangtua dan anak. Sebab dalam buku diceritakan persoalan-persoalan yang senyatanya ada dalam kehidupan berkeluarga.

Sudahkah buku ini ada di rak buku Anda?

Identitas Buku:
Judul: Seri Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (1)
Penulis: Hermawan Aksan
Tahun Cetak: Agustus 2014
Penerbit: Nuansa Cendekia. Kompleks Sukup Baru 23 Ujungberung, Bandung (022-76883000)



Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Pendidikan Karakter Melalui Cerita-cerita Inspiratif

0 komentar: